Semua manusia normal dan sehat pasti memiliki anggota tubuh yang utuh seperti kepala, tangan , kaki dan lainya. Hal ini dapat menjelaskan bahwa beberapa persamaan dalam kepribadian dan perilaku. Namun ada warisan biologis yang bersifat khusus. Artinya, setiap individu tidak semua ada yang memiliki karakteristik fisik yang sama.
Manusia pada dasarnya adalah mahluk yang hidup dalam kelompok dan mempunyai organisme yang terbatas di banding jenis mahluk lain ciptaan Tuhan. Untuk mengatasi keterbatasan kemampuan organisasinya itu, menusia mengembangkan sistem-sistem dalam hidupnya melalui kemampuan akalnya seperti sistem mata pencaharian, sistem perlengkapan hidup dan lain-lain. Dalam kehidupannya sejak lahir manusia itu telah mengenal dan berhubungan dengan manusia lainnya. Seandainya manusia itu hidup sendiri, misalnya dalam sebuah ruangan tertutup tanpa berhubungan dengan manusia lainnya, maka jelas jiwanya akan terganggu.
1. Menyatu dengan manusia lain yang berbeda disekelilingnya
2. Menyatu dengan suasana dalam sekelilingnya
Menurut aliran psikologi gestalt pertumbuhan adalah proses diferensiasi. Dalam proses diferensiasi yang pokok adalah keseluruhan sedang bagian-bagian hanya mempunyai arti sebagai bagian dari keseluruhan dalam hubungan fungsional dengan bagian-bagian yang lain. Jadi menurut proses ini keseluruhan yang lebih dahulu ada, baru kemudian menyusul bagian-bagiannya. Dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ini adalah proses perubahan secara perlahan-lahan pada manusia dalam mengenal suatu yang semula mengenal sesuatu secara keseluruhan baru kemudian mengenal bagian-bagian dari lingkungan yang ada.
- 1. Pendirian Nativistik. Menurut para ahli dari golongan ini berpendapat bahwa pertumbuhan itu semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir
- 2. Pendirian Empiristik dan environmentalistik. Pendirian ini berlawanan dengan pendapat nativistik, mereka menganggap bahwa pertumbuhan individu semata-nmata tergantung pada lingkungan sedang dasar tidak berperan sama sekali.
- 3. Pendirian konvergensi dan interaksionisme. Aliran ini berpendapat bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu.
Masa estetik ini dianggap sebagai masa pertumbuhan arasa keindahan. sebenarnya kata estetik diartikan bahwa pada masa ini pertumbuhan anak yang terutama adalah fungsi pancaindera. Dalam masa ini pula tampak muncuk gejala kenakalan yang umumnya terjadi antara 3 tahun sampai umur 5 tahun. Anak sering menentang kehendak orang atau, kadang sampai menggunakan kata – kata kasar, dengan sengaja melanggar apa yang dilarang dan tidak melakukan apa yang seharusnya dilakukan.
berkat pertumbuhan bahasanya yang merupakan modal utama bagi anak dalam menghadapi dunianya maka samapi-lah anak pada penyadaran ”aku”nya atau tahap menemukan ”akunya yaitu suatu tahap ketika anak menemukan dirinya sebagai subyek.
Kalau pada masa-masa sebelumya anak masih merasa satu dengan dunianya, belum mampu mengadakan pemisahan secara sadar antara dirinya sendiri sebgai subyek dan yagn lain sebagai obyek maka kemampuan ini kini dimilikinya. Berarti dia menyadari bahwa dirinya juga subyek seperti yang lain. sebagai subyek dia mempunyai kebebasan untuk menghendaki sesuatu.
Pada masa ini terjadi apa yang kita sebut dengan menghendaki dan kehendak yang dimiliki tidak dapat ditahan-tahan; makna tetapi kalau dia telah memperolehnya maka dia tidak lagi memperdulikannya dan menghendaki benda yang lain dan seterusnya
Ada beberapa sifat khas pada anak-anak masa ini antara lain :
- 1. Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan jasmani dengan prestasi sekolah
- 2. Sikap tunduk kepada peraturan-peraturan, permainan yang tradisional
- 3. Adanya kecenderungan memuji diri sendiri
- 4. Kalau tidak dapat menyelesaikan ssesuatu soal maka soal itu dianggap tidak penting
- 5. Senang membandingkan dirinya dengan anak lain
- 6. Adanya minat kepada kehidupan praktis sehari-hari yang konkrit
- 7. Amat realistik ingin tahu, ingin belajar
- 8. Gemar membentuk kelompok sebaya
- 9. Masa sosial, kira-kira umur 13 atau 14 tahun sampai kira-kira 20 – 21 tahun
- 1. Keluarga terdiri dari orang-orang yang bersatu karena ikatan perkawinan, darah atau adopsi. Yang mengiakat suami dan istri adalah perkawinan, yang mempersatukan orang tua dan anak-anak adalah hubungan darah (umumnya) dan kadang-karang adopsi.
- 2. para anggota suatu keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah dan mereka membentuk suatu rumah tangga (household), kadang-kadang satu rumah tangga itu hanya terdiri dari suami istri tanpa anak-anak, atau dengan satu atau dua anak saja
- 3. Keluarga itu merupakan satu kesatuan orang-orang yang berinteraksi dan saling berkomunikasi, yang memainkan peran suami dan istri, bapak dan ibu, anak laki-laki dan anak perempuan
- 4. Keluarga itu mempertahankan suatu kebudayaan bersama yang sebagian besar berasal dari kebudayaan umum yang lebih luas.
. Sumber-sumber sosial dari masalah sosial, yaitu merupakan akibat dari suatu gejala sosial atau bukan, yang menyebabkan masalah sosial contohnya : gagal panen (bukan gejala sosial tetapi menyebabkan masalah sosial)
. Pihak-pihak yang menetapkan apakah suatu kepincangan merupakan gejala sosial atau tidak, tergantung dari karakteristik masyarakatnya
. Manifest social problems dan latent social problems
. Perhatian masyarakat dan masalah sosial
Sistem nilai dan dapatnya suatu masalah sosial diperbaiki
. Kemiskinan
1. PENGERTIAN INDIVIDU DAN PERTUMBUHAN
§ PENGERTIAN
INDIVIDU
Individu adalah seorang
manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan
sosialnya,melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik
dirinya.
§ PENGERTIAN
PERTUMBUHAN
Pertumbuhan dapat diartikan
sebagai perubahan kuantitatif pada materil sesuatu sebagai akibat dari adanya
pengaruh lingkungan. Perubahan kuantitatif ini dapat berupa pembesaran atau
pertambahan dari tidak ada menjadi tidak ada, dari kecil menjadi besar dari
sedikit menjadi banyak, dari sempi t menjadi luas, dan lain-lain.
2. FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN INDIVIDU
Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan individu, yaitu:
§ Faktor
Biologis
§ Faktor
Geografis
Setiap lingkungan fisik
yang baik akan membawa kebaikan pula pada penghuninya. Sehingga menyebabkan
hubungan antar individu bisa berjalan dengan baik dan mencimbulkan kepribadian
setiap individu yang baik juga. Namun jika lingkungan fisiknya kurang baik dan
tidak adanya hubungan baik dengan individu yang lain, maka akan tercipta suatu
keadaan yang tidak baik pula.
§ Faktor
Kebudayaan Khusus
Perbedaan kebuadayaan dapat
mempengaruhi kepribadian anggotanya. Namun, tidak berarti semua individu yang
ada didalam masyarakat yang memiliki kebudayaan yang sama juga memiliki
kepribadian yang sama juga.
3. KELUARGA
§ PENGERTIAN
FUNGSI KELUARGA
Fungsi keluarga adalah
suatu pekerjaan- pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam
atau oleh keluarga tersebut.
Fungsi keluarga menurut
Friedman 1998 (dalam Setiawati & Santun, 2008) adalah :
§ Fungsi
Afektif
Fungsi afektif adalah fungsi
internal keluarga sebagai dasar kekuatan keluarga. Didalamnya terkait
dengan saling mengasihi, saling mendukung dan saling menghargai antar anggota
kelurga.
§ Fungsi
Sosialisasi
Fungsi sosialisasi adalah
fungsi yang mengembangkan proses interaksi dalam keluarga. Sosialisasi dimulai
sejak lahir dan keluarga merupakan tempat individu untuk belajar
bersosialisasi.
§ Fungsi
Reproduksi
Fungsi reproduksi adalah
fungsi keluarga untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber
daya manusia.
§ Fungsi
Ekomomi
Fungsi ekonomi adalah
fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarganya yaitu :
sandang, pangan dan papan.
§ Fungsi
Perawatan Kesehatan
Fungsi perawatan kesehatan
adalah fungsi keluarga untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan dan merawat
anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan.
4. PENGERTIAN
KELUARGA
Keluarga adalah susunan
orang-orang yang disatukan oleh ikatan-ikatan perkawinan, darah atau adopsi.
Pertalian antara suami dan istri adalah perkawinan dan hubungan antara orang
tua dan anak biasanya adalah darah atau kadangkala adopsi
Anggota-anggota keluarga
ditandai dengan hidup bersama dibawah satu atap dan merupakan susunan satu
rumah tangga, kadang-kadang seperti masa lampau rumah tangga adalah keluarga
luas, meliputi didalamnya empat sampai lima generasi. Sekarang rumah tangga
semakin kecil ukurannya, umunya dibatasi oleh suami istri anak atau dengan satu
anak, dua atau tiga anak.
Keluarga merupakan kesatuan
dari orang-orang yang berinteraksi dan berkomunikasi yang menciptakan
peranan-peranan sosial bagi si suami dan istri, ayah dan ibu, putra dan putri,
saudara laki-laki dan saudara perempuan. Peranan-peranan tersebut dibatasi oleh
masyarakat, tetapi masing-masing keluarga diperkuat melalui sentimen-sentimen
yang sebagian merupakan tradisi dan sebagian lagi emosional yang menghasilkan
pengalaman.
Di Indonesia sendiri,
keluarga telah diatur dalam berbagai peraturan atau undang-undang RI nomor 10
tahun 1992 mendefinisikan keluarga sebagai berikut : ”Keluarga merupakan wahana
pertama seorang anak mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan bagi
kelangsungan hidupnya”.
§ PENGERTIAN
MASYARAKAT
Masyarakat merupakan
salah satu satuan sosial sistem sosial, atau kesatuan hidup manusia. Istilah
inggrisnya adalah society , sedangkan masyarakat itu sendiri berasal
dari bahasa Arab Syakara yang berarti ikut serta atau partisipasi, kata
Arab masyarakat berarti saling bergaulyang istilah
ilmiahnya berinteraksi.
5. GOLONGAN-GOLONGAN
MASYARAKAT
o KELOMPOK
PRIMER
Dalam kelompok ini interaksi antar anggota terjalin lebih
intensif, lebih erat, lebih akrab. Di karenakan para anggota kelompok sering
berdialog, bertatap muka, sehingga mereka mengenal lebih dekat, lebih
akrab.Kelompok ini bercorak an kekeluargaan dan bersifat simpati.Kelompok ini
menitik berat kan pada kesadaran, tanggung jawab para anggota dan berlangsung
atas dasar rasa simpati dan secara sukarela.Contoh kelompok Primer adalah
keluarga,RT,kelompok belajar,kelompok agama,dsb.
o KELOMPOK
SEKUNDER
Pada kelompok ini terpaut saling hubungan tak Iangsung, formal,
juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh karen yaitu, sifat interaksi, pembagian
kerja, pembagian kerja antaranggota kelompok di atur atas dasar
pertimbangan-pertimbangan rasional, obyektif.Dalam hal ini menitik beratkan
pada target dan program program tertentu yang telah di sepakati
bersama-sama.Contoh dari kelompok sekunder adalah partai politik,
perhimpunan serikat kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan sebagainya.
HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU
KELUARGA DAN MASYARAKAT
A. MAKNA
INDIVIDU
Makna Individu
: Manusia sebagai makhluk individu mengalami kegembiraan atau kecewa akan
terpaut dengan jiwa raganya.
Tidak hanya dengan mata,
telinga, tangan, kemauan, dan perasaan saja. Dalam kegembiraannya manusia dapat
mengagumi dan merasakan suatu keindahan, karena ia mempunyai rasa keindahan,
rasa estetis dalam individunya.
B. MAKNA
KELUARGA
Makna Keluarga : Makna
keluarga termasuk juga dengan pengertian keluarga yg saya ketahui seperti
betikut yang terdiri dari Ayah, ibu dan anak serta bebarapa orang lain
yang masih terikat dalam hubungan darah dan saling ketergantungan atau membutuhkan
satu sama lain.
C. MAKNA
MASYARAKAT
Makna Masyarakat
: makna masyarakat termasuk juga dengan pengertian dari masyarakat
tersebut yaitu merupakan istilah yang digunakan untuk
menerangkan komuniti manusia yang
tinggal bersama-sama. Boleh juga dikatakan masyarakat itu merupakan jaringan
perhubungan antara pelbagai individu.
Dari segi pelaksanaan, ia
bermaksud sesuatu yang dibuat - atau tidak dibuat - oleh kumpulan orang
itu. Masyarakat merupakan subjek utama dalam pengkajian sains sosial.
D. HUBUNGAN
ANTARA INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT
Aspek individu, keluarga,
masyarakat dan kebudayaan adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan.
Keempatnya mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Tidak akan pernah ada
keluarga, masyarakat maupun kebudayaan apabila tidak ada individu. Sementara di
pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu
membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat
mengekspresikan aspek sosialnya.
URBANISASI
A. PENGERTIAN
URBANISASI
Urbanisasi adalah
perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita
semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan
menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah
peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan
jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan,
penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus
segera dicarikan jalan keluarnya.
Berbeda dengan perspektif
ilmu kependudukan, definisi Urbanisasi berarti persentase
penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke
kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. perpindahan itu sendiri
dikategorikan 2 macam, yakni: Migrasi Penduduk dan Mobilitas Penduduk. Migrasi
penduduk adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk
tinggal menetap di kota. Sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan
penduduk yang hanya bersifat sementara saja atau tidak menetap.
Untuk mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari
desa, seseorang biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk
ajakan, informasi media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan
lain sebagainya.
Pengaruh-pengaruh tersebut bisa dalam bentuk sesuatu yang
mendorong, memaksa atau faktor pendorong seseorang untuk urbanisasi, maupun
dalam bentuk yang menarik perhatian atau faktor penarik. Di bawah ini adalah
beberapa atau sebagian contoh yang pada dasarnya dapat menggerakkan seseorang
untuk melakukan urbanisasi perpindahan dari pedesaaan ke perkotaan.
B. PROSES TERJADINYA
URBANISASI
Proses Urbanisasi terjadi
Karena danya dua Faktor Utama :
a. Faktor Penarik
Terjadinya Urbanisasi
1. Kehidupan kota yang
lebih modern
2. Sarana dan prasarana
kota lebih lengkap
3. Banyak lapangan
pekerjaan di kota
4. Pendidikan sekolah dan
perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas
b. Faktor
Pendorong Terjadinya Urbanisasi
1. Lahan pertanian semakin
sempit
2. Merasa tidak cocok
dengan budaya tempat asalnya
3. Menganggur karena tidak
banyak lapangan pekerjaan di desa
4. Terbatasnya sarana dan
prasarana di desa
5. Diusir dari desa asal
URBANISASI
A. PENGERTIAN
URBANISASI
Urbanisasi adalah
perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita
semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan
menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah
peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan
jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan,
penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus
segera dicarikan jalan keluarnya.
Berbeda dengan perspektif
ilmu kependudukan, definisi Urbanisasi berarti persentase
penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke
kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. perpindahan itu sendiri
dikategorikan 2 macam, yakni: Migrasi Penduduk dan Mobilitas Penduduk. Migrasi
penduduk adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk
tinggal menetap di kota. Sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan
penduduk yang hanya bersifat sementara saja atau tidak menetap.
Untuk mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari
desa, seseorang biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk
ajakan, informasi media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan
lain sebagainya.
Pengaruh-pengaruh tersebut bisa dalam bentuk sesuatu yang
mendorong, memaksa atau faktor pendorong seseorang untuk urbanisasi, maupun
dalam bentuk yang menarik perhatian atau faktor penarik. Di bawah ini adalah
beberapa atau sebagian contoh yang pada dasarnya dapat menggerakkan seseorang
untuk melakukan urbanisasi perpindahan dari pedesaaan ke perkotaan.
B. PROSES TERJADINYA
URBANISASI
Proses Urbanisasi terjadi
Karena danya dua Faktor Utama :
a. Faktor Penarik
Terjadinya Urbanisasi
1. Kehidupan kota yang
lebih modern
2. Sarana dan prasarana
kota lebih lengkap
3. Banyak lapangan
pekerjaan di kota
4. Pendidikan sekolah dan
perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas
b. Faktor
Pendorong Terjadinya Urbanisasi
1. Lahan pertanian semakin
sempit
2. Merasa tidak cocok
dengan budaya tempat asalnya
3. Menganggur karena tidak
banyak lapangan pekerjaan di desa
4. Terbatasnya sarana dan
prasarana di desa
5. Diusir dari desa asal
Masalah sosial yang
berhubungan dengan perkembangan individu dan keluarga
Naluri manusia untuk
selalu hidup dan berhubungan dengan orang lain disebut “gregariousness” dan
oleh karena itu manusia disebut mahluk sosial. Dengan adanya naluri ini,
manusia mengembangkan pengetahuannya untuk mengatasi kehidupannya dan memberi
makna kepada kehidupannya, sehingga timbul apa yang kita kenal sebagai
kebudayaan yaitu sistem terintegrasi dari perilaku manusia dalam berinteraksi
dengan lingkungannya. Dengan demikian manusia dikenal sebagai mahluk yang
berbudaya karena berfungsi sebagai pembentuk kebudayaan, sekaligus apat
berperan karena didorong oleh hasrat atau keinginan yang ada dalam diri manusia
yaitu :
Kesemua itu dapat
terlihat dari reaksi yang diberikan manusia terhadap alam yang kadang kejam dan
ramah kepada mereka. Manusia itu pada hakekatnya adalah mahluk sosial, tidak
dapat hidup menyendiri. Ia merupakan “Soon Politikon” , manusia itu merupakan
mahluk yang hidup bergaul, berinteraksi. Perkembangan dari kondisi ini
menimbulkan kesatuan-kesatuan manusia, kelompok-kelompok sosial yang berupa
keluarga, dan masyarakat. Maka terjadilah suatu sistem yang dikenal sebagai
sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial yang mengatur kehidupan mereka,
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Pertumbuhan Individu
Perkembangan manusia yang
wajar dan normal harus melalui proses pertumbuhan dan perkembangan lahir batin.
Dalam arti bahwa individu atau pribadi manusia merupakan keselurhan jiwa raga
yang mempunyai cirri-ciri khas tersendiri. Walaupun terdapat perbedaan pendapat
diantara para ahli, namun diakui bahwa pertumbuhan adalah suatu perubahan yang
menuju kearah yang lebih maju, lebih dewasa. Timbul berbagai pendapat dari
berbagai aliran mengenai pertumbuhan. Menurut para ahli yang menganut aliran
asosiasi berpendapat, bahwa pertumbuhan pada dasarnya adalah proses asosiasi.
Pada proses asosiasi yang primer adalah bagian-bagian. Bagian-bagian yang ada
lebih dahulu, sedangkan keseluruhan ada pada kemudian. Bagian-bagian ini
terikat satu sama lain menjadi keseluruhan asosiasi. Dapat dirumuskan suatu
pengertian tentang proses asosiasi yaitu terjadinya perubahan pada seseorang
secara tahap demi tahap karena pengaruh timbal balik dari pengalaman atau
empiri luar melalui pancaindera yang menimbulkan sensations maupun pengalaman
dalam mengenal keadaan batin sendiri yang menimbulkan sensation.
Konsep aliran sosiologi
tentang pertumbuhan menganggap pertumbuhan itu adalah proses sosialisasi yaitu
proses perubahan dari sifat mula-mula yang asosial atau juga sosial kemudian
tahap demi tahap disosialisasikan.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan:
Tahap pertumbuhan
individu berdasarkan psikologi
1. Masa
vital yaitu dari usia 0.0 sampai kira-kira 2 tahun.
2. Masa estetik dari umur
kira-kira 2 tahun sampai kira-kira 7 tahun
Adapun
alasan anak berbuat kenakalan dalam usia tersebut adalah :
3. Masa intelektual dari
kira-kria 7 tahun sampai kira-kira 13 tahun atau 14 tahun
KELUARGA DAN FUNGSINYA
DIDALAM KEHIDUPAN MANUSIA
Keluarga adalah
unit/satuan masyarakat terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil
dalam masyarakat. Kelompok ini dalam hubungannya dengan perkembangan individu
sering dikenal dengan sebutan primary group. Kelompok inilah yang melahrikan
individu dengan berbagai macam bentuk kepribadiannya dalam masyarakat.
Masalah Sosial Dan Dampak Bagi Kehidupan Masyarakat
A.Latar Belakang
Sebagaimana telah
diuraikan, sosiologi terutama membahas gejala-gejala yang wajar bagi masyarakat
seperti norma-norma, kelompok sosial, lapisan masyarakat, lembaga
kemasyarakatan, proses sosial,perubahan sosial dan kebudayaan serta
perwujudannya. Tidak semua gejala tersebut berlangsung secara normal
sebagaimana dikehendaki masyarakat bersangkutan. Gejala-gejala yang tidak
dikehendaki merupakan gejala abnormal atau patologis. Hal itu disebabkan
unsur-unsur masyarakat tidak dapat berlangsung sebagaimana mestinya sehingga
menyebabkan kekecewaan dan penderitaan. Gejala-gejala abnormal tersebut disebut
masalah-masalah sosial.
B.Pengertian Masalah
Sosial
Menurut Soerjono
Soekanto, masalah sosial adalah suatu ketidak sesuaian antar unsur-unsur
kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika
terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan
hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.
Masalah soial muncul
akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan
realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses
sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh
lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh
masyarakat,pemerintah,organisasi sosial,musyawarah masyarakat dan lain
sebainya.
C.Klasifikasi Masalah
Sosial
Masalah sosial dapat
dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis klasifikasi, yakni antara lain:
Faktor Ekonomi, Kemiskinan,pengangguran,dll.
Faktor Budaya, Perceraian,kenakalan
remaja,dll.
Faktor Biologis, Penyakit
menular,keracunan makanan,dsb.
Faktor Pshikologis, Penyakit
syaraf,aliran sesat,dsb.
Klasifikasi yang berbeda
mengadakan penggolongan atas dasar
kepincangan-kepincangan
dalam warisan fisik, warisan biologis, warisan
sosial, dan kebijakan
sosial. Klasifikasi ini lebih luas ruang lingkupnya
daripada klasifikasi yang
terdahulu.
D.Ukuran Sosiologi
Terhadap Masalah Sosial
Ukuran dalam sosiologi
suatu masalah merupakan masalah sosial
adalah :
E.Beberapa Masalah Sosial
Penting Serta Dampaknya
Suatu keadaan dimana
seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf
kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental,
maupun fisiknya dalam kelompok tersebut.
Dampaknya bagi masyarakat
adalah kriminalitas meningkat, kelaparan, munculnya berbagai
penyakit pada kelompok resiko tinggi seperti ibu hamil, ibu menyusui, bayi,
balita, dan orang lanjut usia.
. Peperangan
Merupakan satu bentuk
pertentangan dan juga suatu lembaga kemasyarakatan. Peperangan merupakan bentuk
pertentangan yang setiap kali diakhiri dengan suatu akomodasi.
Dampaknya adalah
disorganisasi dalam berbagai aspek kemasyarakatan, baik bagi negara yang ke
luar sebagai pemenang, apalagi bagi negara yang takluk sebagai si kalah.
Apalagi peperangan biasanya perang total, yaitu dimana tidak hanya angkatan
bersenjata yang bersangkut, tetapi seluruh lapisan
masyarakat, berjatuhnya korban serta penderitaan fisik dan bathin.
. Kenakalan
Remaja
Keinginan untuk melawan
(misalnya dalam bentuk radikalisme, delinkuensi,dsb), dan sikap apatis
(misalnya penyesuaian yang membabi buta terhadap ukuran moral generasi tua).
Dampak dari kenakalan
remaja ini adalah merugikan fisik dan mental bagi diri sendiri, membuat resah
masyarakat, keberadaan masyarakat tdak dihargai.
. Birokrasi
Merupakan organisasi yang
bersifat hierarkis yang ditetapkan secara rasional untuk mengordinasikan
pekerjaan orang-orang untuk kepentingan pelaksanaan tugas-tugas administratif.
Dalam karangan Max
Weber, yang berjudul ‘Some Consequences of
Bureaueratization’ dalam buku Sociological Theoty,
mengemukakan kekhawatirannya akan akibat perkembangan birokarsi yang sangat
pesat, karena didalam birokarsi, setiap petugas mendapat tempat tertentu yang
tetap, ibarat sebuah roda bergigi dalam sebuah mesin. Apabila manusia tadi
sadar akan kedudukannya, dia akan berusaha untuk menjadi roda untuk seluruh
mesin. Gejala tersebut disebabkan manusia terlalu mendambakan suatu tata tertib
sehingga apabila tata tertib tidak ada, dia akan kehilangan pegangannya.
. Disorganisasi
Keluarga
Yaitu suatu perpecahan
dalam keluarga sebagai unit, oleh karena anggota-anggotanya keluarga tersebut
gagal memenuhi kewajiban-kewajiban yang sesuai dengan peranan sosialnya.
Dampak dari disorganisasi
keluarga adalah perceraian dan kenakalan remaja akibat tidak adanya perhatian dan
kasih sayang dari orang tuan.
F.Pemecahan Masalah
Sosial
Ada metode-metode yang
bersifat preventif dan represif. Metodeyang preventif jelas lebih sulit
dilaksanakan karena harus didasarkan pada penelitian yang mendalam terhadap
sebab-sebab terjadinya masalah sosial. Metode represif lebih banyak digunakan.
Artinya, setelah suatu gejala dapat dipastikan sebagai masalah sosial, baru
diambil tindakan-tindakan untuk mengatasinya. Di dalam mengatasi masalah
sosial, tidaklah semata-mata melihat aspek sosiologis, tetapi juga aspek-aspek
lainnya. Dengan demikian, diperlukan suatu kerja sama antara ilmu pengetahuan
kemasyarakatan pada khususnya untuk memecahkan masalah sosial yang dihadapi
tadi (secara interdisipliner).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar