KONSEP IBD DALAM KESUSASTRAAN

BAB III KONSEP ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN
3.1. Pendekatan Kesusastraan
• Menjelaskan pengertian sastra dan seni serta peranannya :
Sastra berasal dari kata castra berarti tulisan. Sastra dalam arti khusus yangkita gunakan dalam konteks kebudayaan, adalah ekspresi gagasan dan perasaanmanusia. Jadi, pengertian sastra sebagai hasil budaya dapat diartikan sebagai bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang lahir dariperasaan dan pemikirannya.
Kata seni berasal dari kata “Sani” yang artinya kurang lebih “Jiwa yang luhur
Atau ketulusan jiwa”. Namun di Eropa seni diartikan sebagai “barang atau karya dari
sebuah kegiatan”. Tidak begitu penting masalah istilah seni, kalau karya tersebutmemang bagus tentu saja kita bisa menikmati nya. Musik juga bukan barang namunbisa dirasakan manfaatnya oleh orang banyak dari jaman dahulu. Seni itu selalumenampilkan keindahan yang bisa merangsang panca indera manusia.
Peranan sastra :
Sastra mempunyai peranan yang lebih penting, yaitu mempergunakan bahasa yangmemiliki kemampuan untuk menampung hampir semua pernyataan kegiatan manusia.Dalam usahanya untuk memahami dirinya sendiri, yang kemudian melahirkan filsafat,manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk memahami alam semestayang kemudian melahirkan ilmu pengetahuan manusia dalam mempergunakanbahasa
• Menjelaskan hubungan sastra dan seni dengan ilmu budaya dasar :
Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi – materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni.Budaya Indonesia sanagat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya.
3.2. IBD yang menghubungkan dengan prosa
• Menjelaskan pengertian prosa :
Prosa adalah cerita rekaan dan diartikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pameran,lakuan,peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Dalam kesusastraan kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.
• Menyebutkan jenis-jenis prosa :
1.Prosa naratif
2.Prosa deskriptif
3.Prosa eksposisi
4.Prosa argumentative
• Menyebutkan 5 komponen prosa lama :
1.Dongeng
2.Hikayat
3.Sejarah
4.Epos
5.Cerita pelipur
• Menyebutkan 5 komponen prosa baru :
1.Cerpen
2.Roman
3.biografi
4.Kisah
5.Otobiografi
3.3. Nilai-nilai dalam prosa fiksi
• Menjelaskan pengertian prosa fiksi :
Prosa fiksi adalah prosa yang mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra
• Menyebutkan nilai-nilai yang ada dalam prosa fiksi :
1. Memberikan wawasan
2. Memberikan inforrmasi
3. Memberikan kesenangan
4. Memberikan warisan budaya
• Menyebutkan 2 karya sastra :
1. Chairil Anwar : Deru Campur Debu (1949)
2. Idrus : Dari Ave Maria ke Djalan Lain ke Roma (1948)
• Contoh Prosa (Lama, Fabel)
Angkaro dan Tunturana
Dua kor kepiting, Angkaro dan Tuturana, bersahabat karib. Mereka tinggal bersama di pinggir laut, di balik bebatuan. Mereka bersembunyi karena takut pada orang-orang yang mencari ikan dan kepiting. Apabila laut pasang, mereka bermain tanpa takut akan ditangkap manusia.
Pada suatu malam, ketika bulan purnama, Angkaro dan Tuturana keluar menikmati keindahan alam.
” Sahabat, bagaimana kalau kita hiasi punggung kita agar kelihatan menarik ?” kata Angkaro.
”Bagus sekali idenya. Kita memang perlu mempercantik diri agar kelihatan menarik. Tapi, bagaimana caranya ? ” tanya Tuturana.
”Bagini.”sahut Angkaro, ”Kita lukis punggung kita dengan cat warna-warni yang menarik.”
” Wah, menarik sekali.Bagaimana kalau aku dulu yang dilukis. Boleh atau tidak ? tanya Tuturana.
”Baiklah.”kata Angkaro.
Angkaro mulai mengukir punggung Tuturana. Punggung Tuturana dihiasi dengan bulatan-bulatan dari muka ke belakang, dan dari atas ke bawah. Lukisan itu sangat mempesona.
”Sudah selesai sahabat.”kata Angkaro.
Tuturana bercermin pada di air laut yang jernih.
“Bagus, bukan?”tanya Angkaro.
“Bagus sekali. Terima kasih sahabat.”kata Tuturana,
”Sekarang giliranku.”kata Angkaro.
Tiba-tiba air laut surut. Datanglah pencari ikan membawa obor. Kedua ekor kepiting itu pun terkejut. Berlarilah mereka untuk menghindari bahaya.
”Maaf, sahabat. Orang-orang sudah datang untuk menangkap kita. Tidak ada waktu lagi untuk melukis punggungmu.” kata Tuturana.
”Tidak punggungku harus kamu ukir !” teriak Angkaro.
Melihat obor-obor semakin dekat, Tunturana menggambari punggng Angkaro dengan dengan kuas dan cat tanpa bentuk. Punggung Angkaro sekarang penuh dengan garis tidak karuan karena tergesa-gesa hendak menyelamatkan diri.
Angkaro terpaksa menerima keadaan. Keduanya berkawan dalam bentuk yang amat berbeda: Tuturana cantik dan Angkaro jelek.
3.4. IBD yang di hubungkan dengan puisi
• Menjelaskan pengertian puisi dan menulis 1 contoh puisi :
Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenal kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang artistic/esthetic, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata – katanya.
Contoh puisi :
Aku terdiam..
Aku hening..
Aku terpana..
Kucoba menatap..
Kucoba mencari..
Kucoba melihat..
• Menyebutkan kreativitas penyair dalam membangun puisinya :
1. Figura bahasa
2. Kata – kata yang bermakna ganda.
3. Kata – kata berjiwa.
4. Kata – kata yang sudah diberi nilai-nilai,rasa,dan asosiasi-asosiasi tertentu.
• Menyebutkan alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi dalam IBD :
1. Hubungan puisi deengan pengalaman hidup manusia.
2. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
3. Puisi dan keinsyafan social

Sumber
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/03/konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam-kesusastraan-4/
http://id.wikipedia.org/wiki/Sastra_Indonesia

Jannes Prasetya

sedang dalam perbaikan....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar